![]() |
Oleh: Ismawati Dewi |
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keberagaman suku, agama, budaya, dan bahasa. Dalam keberagaman ini, dibutuhkan suatu dasar pemersatu untuk menjaga keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila hadir sebagai wadah yang mengayomi perbedaan tersebut dan menyatukan seluruh elemen bangsa.
Pancasila merupakan dasar ideologi negara Indonesia. Secara etimologis, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sanskerta, yang terdiri dari kata “panca” berarti lima, dan “sila” berarti prinsip atau dasar. Maka, Pancasila dapat diartikan sebagai “Lima Prinsip” atau “Lima Dasar” yang menjadi pijakan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila memiliki makna yang sangat penting dan mendalam, karena berfungsi sebagai pedoman dalam pembentukan nilai-nilai dan norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
pertama kali dikemukakan oleh Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan). Dalam pidatonya, Soekarno menyampaikan gagasan mengenai dasar negara Indonesia dan menekankan pentingnya persatuan, baik pada masa perjuangan kemerdekaan maupun setelah Indonesia merdeka. Setelah melalui proses panjang, pada tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila resmi ditetapkan sebagai dasar negara dan dicantumkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dengan rumusan sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila menjadi sangat penting karena menjadi rujukan etika, moral, dan budaya rakyat Indonesia. ia berperan sebagai dasar negara, ideologi, karakter nasional, dan sumber dari segala hukum. Nilai-nilai Pancasila tercermin dalam tingkah laku, kepribadian, dan pola pikir masyarakat Indonesia.
Namun, Pancasila bukan hanya untuk dihafalkan. nilai-nilainya harus diwujudkan dalam sikap hidup agar tercipta keharmonisan dan kedamaian di tengah masyarakat. Berikut ini contoh penerapan nilai-nilai Pancasila:
1. Sila Pertama: Menerapkan sikap toleransi dan saling menghormati antar umat beragama.
2. Sila Kedua: Menghormati hak asasi manusia tanpa diskriminasi, bersikap adil dan berperikemanusiaan dalam interaksi sosial
3. Sila Ketiga: Bangga menggunakan Bahasa Indonesia, serta melestarikan budaya daerah dan nasional, menumbuhkan semangat gotong royong
4. Sila Keempat: Mengedepankan musyawarah dalam mengambil keputusan bersama, menghargai pendapat orang lain, menjunjung nilai keadilan dalam kepemimpinan
5. Sila Kelima: Bersikap adil terhadap sesama, menjalankan kewajiban dan menghormati hak orang lain, mendukung kebijakan sosial yang berpihak kepada rakyat kecil
Pancasila bukan sekadar rangkaian sila, melainkan jantung dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia lahir dari semangat kebersamaan dalam keberagaman dan tumbuh sebagai panduan moral serta arah tujuan bangsa Indonesia. Menjadikan Pancasila sebagai pedoman bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk nyata cinta tanah air dan komitmen menjaga persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
0 Komentar